Minggu, 09 Desember 2012

Ceritaku : Ke Irian Hati Sang Adik



Di suatu desa tinggal lah seorang wanita yg cantik dan menjadi  kembang desa. Dia selalu di puja dan di kagumi oleh kaum pria di desa , dia juga wanita yg baik , ramah , dan sopan. Dia bernama wulan nur indriyanti. Melihat kecantikan nya itu membuat adiknya yg bernama dwi cahya ariyanti iri, karena dia selalu di sayang & di manja oleh kedua orang tuanya. Dwi memang iri akan itu semua namun masih ada yg menjadi sisa kebahagiaan nya yaitu kekasihnya yg sangat dia cintai bernama adhit surya utama. Dwi menjalani hari-hari bahagia bersama adhit, dan tanpa ia sadari sebenarnya adhit mencintai kk nya wulan. Suatu hari adhit yg sudah tak bisa lagi menahan rasa di hatinya berjanjian bertemu dengan wulan di sungai, tiba-tiba di saat adhit hendak menyatakannya datanglah dwi , dwi spontan saja kaget melihat kekasih pujaan hatinya bersama dengan kk nya yg sangat dia benci ber mesraan , hancurlah hati Dwi dia melarikan diri ke hutan . tanpa dia sadari ternyata dia sudah melewati batas dan memasuki wilayah yg terlarang, disana dia bertemu seorang nenek yg merupakan penyihir yg tertarik akan kegelapan hati dwi yg di penuhi oleh rasa dendam, nenek tersebut bertanya kepada dwi mengapa engkau menangis nak ? dwi menjawab : saya merasa kesal nek mengapa saya tidak secantik kk sy ? mengapa sy tak merasakan kebahagiaan seperti kk sy ? sang nenek menjawab : ohhh..... itu masalah mu nak itu hal yg mudah ayo kemari ikut bersama nenek. Di bawalah dwi ke sebuah gubuk. Sesampainya disana di suruh lah dwi duduk terlebih dahulu dan nenek tersebut menyajikan teh kepada dwi dan menyuruh nya meminum nya, sesudah dwi meminumnya tiba-tiba dwi merasa pusing dan brakkkk !!! dwi pingsan tak sadarkan diri karena meminum teh yg ternyata telah sudah di bubuhi obat tidur dan nenek tersebut tertawa. Di saat dwi tak sadarkan diri sang nenek mengoperasi muka dwi dengan sihir nya hingga tampak sangat cantik dan mampu menghipnotis kaum pria . saat dwi terbangun di berilah kaca oleh sang nenek sebuah ngaca dan menyuruh kepada dwi untuk segera berkaca, dwi tercegang melihat wajahnya yg sangat cantik tersebut. Dan mengucapkan terimakasih kepada sang nenek , lalu nenek tersebut berkata : nak jangan lupa kau harus membasahi wajah mu dengan darah segar tiap malam jum’at kliwon jika tidak maka kau akan merasakan akibatnya . setelah berkata begitu tiba tiba sang nenek menghilang, dan dwi pun merasa kaget melihat sang nenek hilang dengan tiba-tiba di hadapannya dan langsung melarikan diri keluar dari hutan tersebut dan sampailah dia di desa , sesampainya di desa dia langsung beraksi menebarkan pesonanya kepada semua pria dan membuat merka terhipnotis akan kecantikan nya dudu salah satunya dia sangat mengagumi perubahan yg terjadi pada dwi dan mendekatinya dwi yg ingat akan kata kata sang nenek hendak memanfaatkan dudu untuk menjadikan nya sebagai tumbal untuk mempertahankan kecantikan nya , tiba lah saat jum’at kliwon dimana dwi harus bermandikan dengan darah segar. akhirnya dwi mengajak dudu ke suatu hutan untuk dia bunuh, dudu yg terhipnotis dengan kecantikan dwi menuruti saja ke inginan dwi pergi kehutan, disana dudu yg terhipnotis di bunuh oleh dwi dan darahnya dwi gunakan untuk dia cuci muka supaya bertambah kecantikannya. Benar saja setelah dwi bermandikan darah segar ke esokan harinya , pemuda penduduk desa semuanya jatuh hati padanya. dwi terus mencari tumbal untuk menjaga kecantikannya hingga akhirnya setelah 10 orang menjadi tumbalnya kk nya wulan bersama kekasihnya adhit mengetahui kejahatan adiknya mereka yg sudah curiga dengan semua ini mengikuti dwi sampai ke suatu hutan disana dwi mulai melakukan kejahatan nya yaitu membunuh korbannya untuk di jadikan tumbal  dengan seksama wulan dan adhit menyaksikan kejahatan yg dilakukan oleh dwi supaya wajah nya bertambah cantik namun mereka tak melakukan apa-apa mereka hanya diam dan menyaksikan wulan pun hanya bisa menahan tangis melihat kekejaman yg dilakukan oleh adiknya,  ke esokan harinya wulan dan adhit mencari cara untuk menghentikan perbuatan yg selama ini di lakukan oleh dwi mereka terus berkeliling dari satu desa ke desa lain untuk mencari kyai yg bisa membantu mereka untuk mencegah perbuatan dwi di malam jum’at kliwon berikutnya akhirnya mereka bertemu dengan seorang kyai yg bisa mengajarkan cara untuk mencegah perbuatan yg dilakukan oleh dwi di sana mereka mendegarkan nasihat nasihat yg di berikan oleh kyai tersebut , setelah itu mereka pulang dan mengatur rencana sesuai dengan yg dinasihatkan oleh kyai  yaitu mereka harus mempersiapkan kacamata supaya tidak terhipnotis oleh dwi kemudian sebelum berangkat merka berdoa dahulu memohon kepada sang maha kuasa yaitu Allah S.W.T  supaya di beri kesalamatan dan perlindungan. tak lupa pula mereka harus membawa air cucian beras yg sudah di bacakan ayat suci Al-Qur’an dan surat Yassin sebelum berangkat. Tiba lah malam jum’at kliwon berikutnya sesuai siasat adhit lah yg hendak menjadi tumbal berikutnya dan wulan mengikuti nya dari belakang , di bawalah adhit ke hutan dimana dwi selalu membunuh korbannya disana dwi sebelum membunuh adhit dia mendekap mesra kepada adhit karena jujur dia masih sangat mencintainya namun karena dia sudah merasa tersakiti dan harus bermandikan darah dwi pun mengeluarkan pisau nya dan hendak membunuh adhit tapi di saat dwi hendak menusuk adhit, adhit menangkisnya . dwi heran karena adhit bisa menangkis nya seharusnya adhit terhipnotis oleh kecantikannya kenapa tidak terhipnotis. Dwi tersadar bahwa selama ini adhit tidak menggunakan kacamata kini menggunakan nya , dwi berhasil melepaskan kacamata yg di gunakan oleh adhit adhit pun kini terhipnotis dan tak bisa melawan adhit hanya bisa terpesona melihat kecantikan dwi, ketika dwi hendak membunuh lagi seseorang berteriak HENTIKAN!!! Dwi pun terhenti untuk menusuk adhit dan membalikan wajahnya ke belakang dan di lihat disana kk nya wulan  berdiri disana sambil menangis dan membawa sebuah air, Dwi : apa yg kau lakukan disini !!! bentak dwi. Wulan : aku hendak menghentikan perbuatan mu adikku ? Dwi : menghentikan ku, kau fikir kau siapa ? dwi pun tertawa dengan sinisnya, Wulan : hentikan perbuatan mu de kau sudah berbuat sesuatu yg keji ! , Dwi : aku tak akan menghentikan semua ini ka , susah payah aku bisa menandingi kecantikan mu dan kini aku di puja semua orang termasuk adhit dan aku menghentikannya tidak munkin ka aku senang dengan ini semua dan kk harus merasakan sakit nya diriku yg di khianati dan kini saatanya untuk ku untuk mebalas dendam dengan cara membunuh adhit. Wulan : jika kamu tidak menghentikan perbuatan mu maka aku yg akan menghentikan mu ! Dwi : coba saja jika kk bisa . Tiba-tiba , disiram lah dwi dengan air beras yg sudah di bacakan Ayat Suci Al- Qur’an dan Surat Yassin tersebut, dwi pun merasa kepanasan muka nya terbakar, dia pun berteriak-teriak kepanasan hingga kemudian terjatuh pingsan dan wajah nya kembali seperti semula, adhit pun kini sudah sadar kembali pengaruh hipnotis nya sudah hilang. Setelah itu mereka membawa pulang dwi yg tidak sadarkan diri. Ke esokan harinya dwi mengakui segala kesalahannya dan meminta maaf kepada kk nya wulan dan dwi pun menyerahkan diri kepada pihak yg berwajib untuk menerima hukuman. Setelah itu desa kembali damai seperti sebelumnya damai tentram dan sejahtera....

#########The End##########

Tidak ada komentar:

Posting Komentar